Seperti biasa gelap merasuki pikiranku,
seperti biasa
terang tidak lagi dalam kekhawatiranku,
semangat merenggut
kekosonganku.
Diam tidak
membara,
diantara ketenangan
dan kebebasan,
bukan berarti
hampa bukan berarti pudar.
Sepasang mata
menatap cahaya,
dalam ruangan sang pemilik langit,
melukis mimpi-mimpi dharma.
melukis mimpi-mimpi dharma.
Aku akan membawamu
terbang seperti angin menari.
Aku akan
mengiringimu seperti air mengalir.
Aku akan
membahagiakanmu seperti api membara.
Aku akan
menemanimu seperti bumi berputar.
Maka jadikanlah
aku sebagai penerangmu,
bersama menyatukan
mimpi-mimpi,
walaupun aku
tidak bisa merasakan dan menyentuhmu.
Cinta...
(...)
"Eka Dhartra" 28 November 2015