Senja pergi sejenak,
meninggalkan
cinta pada,
insan sang
pencipta.
Disini berpijakan
kerinduan,
untuk tinggalkan
hari esok,
berbagai cara
dan berbagai makna.
Dalam khayal merdunya
salammu,
dalam mimpi mekarnya senyumanmu,
dalam mimpi mekarnya senyumanmu,
mungkin ini yang di namakan Anugerah.
Gejolak jiwa,
harapan,
penantian,
memudar
bersamaan waktu.
Pikirku membara dalam letih,
bersemilah tangis
dalam amarahku.
Mengukir asa tanpa arah,
misteri jejakku
Rapuh.
(…)
“Eka Dhartra” 28
Februari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar